“Aktivitas IPO di Indonesia didorong oleh sektor industri, energi, konsumer, dan layanan kesehatan, dengan preferensi investor yang kuat terhadap perusahaan yang memiliki fundamental kuat, prospek jangka panjang, dan dukungan pemerintah,” kata Capital Markets Services Leader Deloitte Southeast Asia, Tay Hwee Ling dalam konferensi pers secara daring pada Selasa (18/11/2025).
Di samping itu, sektor infrastruktur dan energi, khususnya energi terbarukan, juga mencatat peningkatan minat seiring dengan meningkatnya pipeline proyek strategis Indonesia dan percepatan transisi menuju energi bersih.
Lebih lanjut, meski sentimen pasar membaik setelah pemilu, Hwee Ling menilai investor tetap bersikap hati-hati di tengah tekanan makroekonomi global seperti penurunan harga komoditas, ketegangan perdagangan internasional, dan penyesuaian tenaga kerja.
“Pipeline IPO pada kuartal IV 2025 mencakup perusahaan teknologi, logistik, dan jasa keuangan, yang diperkirakan menarik minat besar apabila mereka mampu menunjukkan profitabilitas dan ketahanan yang jelas,” ujar Hwee Ling.
(kunthi fahmar sandy)