“Kami yakin valuasi JPFA saat ini tetap menarik. Menurut pendapat kami, ini bisa menjadi entri yang bagustitik untuk akumulasi.”
Di lain pihak, CTRA juga punya posisi baik dengan proyek yang beragam dan eksposur lebih besar ke segmen menengah kebawah.
Dilansir dari DBS, CTRA mencatatkan penjualan pemasaran sebesar Rp6,6 triliun hingga 9 bulan 2022. Ini menunjukkan permintaan yang kuat bagi sektor properti terutama dari luar Jawa seperti Medan dan Makassar.
Adapun DBS merevisi pendapatan CTRA di tahun 2022 menjadi Rp2,06 triliun atau tumbuh 29 persen karena beban bunga yang lebih rendah.
“Kami juga merevisi perkiraan penjualan pemasaran menjadi Rp8,2 triliun sesuai dengan target perusahaan mengikuti kinerja CTRA yang kuat pada 9 bulan 2022,” tulis DBS.
Periset: Melati Kristina
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.