Adapun saham blue chips yang menjadi pilihan DBS adalah saham emiten telekomunikasi, yakni PT XL Axiata Tbk (EXCL).
Menurut DBS, EXCL memilki peluang kenaikan pendapatan dari akuisisi penyedia broadband terbesar kedua di Indonesia, sehingga memungkinkan EXCL untuk menjual paketnya ke pelanggan kelas atas karena keuntungan dari fixed-mobile convergence.
“Kami memperkirakan bahwa kesepakatan tersebut akan meningkatkan penghasilan EXCL sebesar 3 persen hingga 4 persen,” tulis riset tersebut.
Selain itu, DBS juga memproyeksikan pertumbuhan 7 persen yoy untuk industri telekomunikasi Indonesia. Ini lebih tinggi dibanding pertumbuhan pada tahun 2021, yaitu sebesar 4 persen.
Saham selanjutnya, yaitu PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) yang masuk dalam kategori dividen stabil.