Sentimen negatif terhadap dua emiten tersebut juga datang dari aturan label peringatan yang lebih besar hingga 50 persen dari sebelumnya 40 persen serta pembatasan iklan di media menjadi pukul 22.00 -05.00 dari sebelumnya 21.30-05.00 memperburuk situasi permintaan yang sudah lemah.
Atas dasar alasan-alasan itu, CGSI Sekuritas pun menegaskan kembali rating Underweight pada sektor rokok dengan risiko lain datang dari kenaikan cukai yang lebih agresif dan potensi dari lemahnya penegakan hukum Keppres tersebut.
Harga saham HMSP saat ini berada di level Rp680, melemah 28 persen sejak awal tahun. Sementara GGRM sudah turun 23 persen sejak awal tahun ke Rp15.550.
CGSI Sekuritas memasang target harga HMSP Rp720 dengan eksposur risiko 24 persen dari pendapatan akibat larangan tersebut. Sementara target harga GGRM Rp13.200 dengan eksposur yang berisiko 22 persen.
Sementara kinerja PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) tidak akan terlalu berdampak signifikan atas larangan tersebut karena perusahaan menjual rokok dengan harga lebih murah atau tier 2.
(Rahmat Fiansyah)