Melansir BBC, bisnis WeWork dulunya digadang sebagai masa depan kantor. Namun perusahaan ini terkendala oleh berbagai masalah, termasuk upaya yang gagal pada tahun 2019 untuk melakukan initial public offering (IPO) di bursa New York dan keluarnya salah satu pendirinya.
Pada 2019, penawaran umum perdana (IPO) perusahaan induknya, The We Company gagal. The Wall Street Journal melaporkan perusahaan tersebut dibanjiri kritik atas tata kelola, model bisnis, dan kemampuannya menghasilkan keuntungan yang diragukan.
Kondisi ini akhirnya mendorong perusahaan ini menunda IPO. Alih-alih melakukan penawaran umum perdana, WeWork memasuki pasar publik dengan melakukan merger dengan perusahaan akuisisi bertujuan khusus (special-purpose acquisition company/SPAC).
Diperkirakan perusahaan ini memperoleh dana sebesar USD1,3 miliar dari kesepakatan tersebut dengan jumlah yang mencakup saham yang dimiliki oleh perusahaan investasi BlackRock dan Fidelity ini.
Perusahaan ini juga terpukul oleh pandemi karena semakin banyak karyawan yang mulai bekerja dari rumah (WFH).