Maret-April: Dua Trading Halt dalam Waktu Singkat
Puncak kepanikan pasar terjadi pada 18 Maret 2025. IHSG ambruk tajam pada sesi I perdagangan dan sempat merosot 5,02 persen ke level 6.146,91, memaksa Bursa Efek Indonesia (BEI) memberlakukan trading halt selama 30 menit. Ini menjadi trading halt pertama IHSG sepanjang 2025.
Belum genap sebulan, guncangan kembali terjadi. Pada 8 April 2025, tepat di hari pertama perdagangan setelah libur panjang Idulfitri, IHSG sempat anjlok hingga 9,19 persen di pembukaan. BEI kembali menghentikan perdagangan selama 30 menit.
Dalam kurun waktu kurang dari sebulan, dua kali trading halt mencerminkan rapuhnya kepercayaan investor di tengah ketidakpastian global, terutama terkait arah kebijakan perdagangan Amerika Serikat.
Mei-Juni: Rebound Perlahan, Pasar Bernapas Lega
Memasuki Mei 2025, sentimen pasar mulai membaik. Kesepakatan dagang awal antara Amerika Serikat (AS) dan China berhasil meredakan kekhawatiran resesi global. Pasar saham dunia pun berbalik menguat, termasuk IHSG.
Pada 15 Mei 2025, IHSG kembali melesat, mengikuti reli global. Momentum positif ini berlanjut hingga Juni, meski pasar masih dibayangi konflik geopolitik dan narasi perang dagang yang belum sepenuhnya mereda.