Meski begitu, analis mengingatkan bahwa ekspektasi pasar perlu dibarengi pembuktian data dan kinerja keuangan. Istilah “Purbaya Effect” pun mulai muncul, menggambarkan harapan pasar terhadap dampak kebijakan fiskal ke depan.
September-Desember: Reli Berlanjut, Rekor demi Rekor
Optimisme kembali menguat. Pada 23 September 2025, IHSG berhasil mencetak all-time high (ATH) baru, didorong reli saham-saham konglomerat dan maraknya aksi korporasi.
Momentum ini berlanjut hingga kuartal IV. Sepanjang semester II-2025, IHSG mencatat lebih dari 20 kali rekor tertinggi, menegaskan kuatnya minat investor terhadap pasar saham domestik.
Puncaknya terjadi pada 11 Desember 2025, ketika IHSG menorehkan rekor tertinggi di level 8.776,97, di tengah reli lanjutan saham konglomerat dan ekspansi bisnis emiten besar.
Menjelang akhir tahun, IHSG bergerak lebih volatil dan cenderung konsolidatif, seiring aksi ambil untung dan menurunnya aktivitas perdagangan jelang libur Natal dan Tahun Baru.