Secara teknis, kelak jika saham ABCD kembali bergerak stabil di harga normal, atau bahkan bergerak naik hingga Rp3.000 misalnya, lalu kembali menurun. Anda tidak akan merugi selama harga saham itu tidak menyentuh level Rp1.900/saham.
Sekalipun Anda sempat mendapatkan floating gain senilai Rp1.100/saham, penurunan yang berikutnya terjadi sebetulnya tidak akan merugikan selama harga tidak menyentuh harga pembelian Anda.
Saham-saham berkapitalisasi besar seperti saham-saham big banks, umumnya diincar oleh para investor ketika harganya berkisar pada rentang level terendah dalam setahun terakhir.
Namun pembelian di harga bawah ini juga tidak bisa dilakukan serampangan. Investor tetap harus mengamati tren harga dan prospek emiten itu sendiri, sebab bisa saja penurunan harganya masih berlanjut.
Kedua, biasanya investor juga mulai serok saham ketika emiten baru saja membagikan dividen. Ketika emiten mengumumkan pembagian dividen, biasanya harga saham akan beranjak naik hingga cum date.