Analis mengatakan, keputusan tersebut bakal sejalan dengan kebijakan Uni Eropa dan negara G7 untuk membatasi harga jual Rusia sebesar USD60 per barel.
"Keputusan tersebut mencerminkan masih akan ada ketidakpastian pasokan dan permintaan dalam beberapa bulan mendatang," kata analis ANZ Research dalam catatan, dilansir Reuters, Senin (5/12/2022).
Apabila kebijakan UE diterapkan, kelompok negara biru tersebut diproyeksikan akan mengganti minyak mentah Rusia dengan minyak dari Timur Tengah, Afrika Barat dan Amerika Serikat, yang akan memperkuat harga minyak setidaknya dalam waktu dekat, kata wakil presiden Wood Mackenzie Ann-Louise Hittle dalam sebuah catatan .