Di tempat yang sama, CEO Inerco Global, Hendrik Kawilarang mengatakan saat ini kebutuhan pipa baja seamless untuk sektor industri migas mencapai 500 ribu ton per tahun. Oleh sebab itu, Indonesiamenjadi incaran utama industri pipa baja China yang mengalami kelebihan suplai.
"Bila hal ini dibiarkan terjadi, impor pipa baja seamless nasional akan mengalami terus peningkatan, padahal nilainya saat ini sudah mencapai angka Rp15 triliun per tahun," kata Hendrik.
(Rahmat Fiansyah)