"Dengan tingkat suku bunga seperti itu, maka kekhawatiran yang semakin meningkat adalah bahwa kita sedang berpotensi menuju resesi,” kata Sam Stovall, Analis CFRA Research, dilansir Reuters, Kamis (21/9/2023).
Proyeksi triwulanan Fed juga menitikberatkan kebijakan moneter tetap lebih ketat dari yang diperkirakan hingga tahun 2024. Tekanan juga datang angka pengangguran yang melandai, sehingga mengindikasikan pasar tenaga kerja masih cukup panas.
"Ekonom kami memperkirakan pemangkasan suku bunga bakal ditahan hingga kuartal II tahun depan," tandas Sam.
Peningkatan angka pekerjaan dikhawatirkan kembali membakar inflasi, yang sebelumnya meningkat tipis akibat peningkatan harga bahan bakar minyak. Di satu sisi, lonjakan harga minyak mentah global masih membara.
Indeks volatilitas CBOE, yang dikenal sebagai "pengukur ketakutan" Wall Street, mencapai level tertingginya dalam hampir satu bulan. Ini mencerminkan meningkatnya kecemasan investor.
(DES)