Memasuki 2026, pasar global masih berpeluang melanjutkan tren bullish jika bank sentral dunia terus melonggarkan moneter dan sektor teknologi-AI mempertahankan momentum inovasinya.
Namun, valuasi saham AS khususnya saham AI dengan P/E (Price-to-Earnings ratio) jauh melampaui puncak dot-com 2000, memicu kekhawatiran AI Bubble ditambah dengan bayang-bayang utang nasional Amerika di atas USD38 triliun yang menjadikan emas tetap sebagai safe-haven favorit dengan potensi rekor baru.
Sementara pada akhir 2025, aset kripto Bitcoin yang kini diperdagangkan di harga sekitar USD100.000 setelah terkoreksi dari nilai ATH di angka USD126.000, diprediksi kondisi ini akan masuk dalam fase bear jangka pendek
Minat institusional terus meningkat melalui strategi Digital Asset Treasury (DAT) seiring regulasi aset kripto yang semakin matang di AS dan Eropa serta berpotensi diadopsi negara lain.
(Dhera Arizona)