Dixit mencermati support harga WTI yang perlu dicermati berada di level USD100 - USD106.
Secara fundamental, katalis utama pergerakan harga minyak masih berasal dari kekhawatiran ihwal resesi di AS dan kebijakan lockdown baru di China. Hal itu ditakutkan dapat mengurangi permintaan minyak di pasaran.
“Resesi semakin mungkin terjadi karena bank sentral berlomba untuk menaikkan suku bunga sebelum inflasi lepas kendali,” kata Analis OANDA, Craig Erlam.
Kecemasan semakin bertambah saat AS juga sedang dirundung isu stagflasi, yakni kondisi di mana terjadi pertumbuhan ekonomi yang melambat dan lonjakan inflasi.
Para produsen dari negara-negara pengekspor minyak bumi atau OPEC dan sekutunya juga diharapkan dapat menggenjot produksi untuk mengisi defisit pasokan yang telah terjadi sejak pandemi.