sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kilas Balik Bursa Efek Indonesia: 3 Kali Tutup Sebelum dan Sesudah Kemerdekaan

Market news editor Kurnia Nadya
10/08/2023 11:42 WIB
Bursa Efek Indonesia pernah tiga kali tutup karena dampak dari situasi eksternal yang mempengaruhi perdagangan efek di pasar modal.
Kilas Balik Bursa Efek Indonesia: 3 Kali Tutup Sebelum dan Sesudah Kemerdekaan. (Foto: MNC Media)
Kilas Balik Bursa Efek Indonesia: 3 Kali Tutup Sebelum dan Sesudah Kemerdekaan. (Foto: MNC Media)

Pada 1940, Bursa Efek Jakarta menyusul tutup. Hampir satu dekade bursa efek di Indonesia tak aktif karena situasi dunia yang tidak stabil, perang dunia ke-2 memantik efek beruntun yang akhirnya membawa Indonesia pada masa kemerdekaannya dari dua kependudukan sekaligus, yakni dari Hindia Belanda dan Jepang. 

Beberapa tahun setelah Indonesia merdeka, Presiden Soekarno membuka kembali bursa efek di Jakarta. Namun lagi-lagi, untuk ketiga kalinya pembukaan ini tak berlangsung lama, sebab pemerintah melangsungkan program nasionalisasi perusahaan Belanda pasca kemerdekaan. 

Program nasionalisasi ini berlangsung sejak 1956 sampai dengan 1977, dan mengakibatkan bursa efek semakin vakum. Pembukaan bursa efek pada era Soekarno bertujuan untuk menampung obligasi pemerintah yang dikeluarkan pada tahun sebelumnya dan obligasi perusahaan Belanda. 

Saat itu kepengurusannya diserahkan kepada perserikatan perdagangan uang yang terdiri dari tiga bank besar dan Bank Indonesia. Sebelum program nasionalisasi dimulai, penjualan obligasi sangat meningkat saat itu, sehingga memicu konflik kekuasaan antara Indonesia dan Belanda tentang Irian Barat. 

Konflik ini membuat efek perusahaan Belanda tidak diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta. Namun, buntut dari persoalan ini akhirnya membawa Indonesia pada momentum di mana semua perusahaan Belanda akhirnya dinasionalisasikan lewat Undang-Undang No. 86 Tahun 1958. 

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement