Penurunan laba bersih tersebut seiring berkurangnya pendapatan perusahaan sebesar 8,42% menjadi Rp714,20 miliar per 30 Juni 2022.
Di tengah melorotnya pendapatan perusahaan, beban membengkak 4,53% yoy menjadi Rp703,31 miliar pada semester I 2022, dari sebelumnya Rp672,81 miliar.
Sebagai informasi, Pak Lo, demikian sapaan akrab Lo Kheng Hong, menggenggam 5,16% saham GJTL per 30 Juni 2022. Sementara, Lo Kheng Hong memiliki 5,12% saham CFIN per dana Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) 21 Juli 2022. (ADF)