Di samping itu, EY juga menambahkan, meskipun industri pertambangan nikel masih relatif stabil, semakin banyak pabrikan kendaraan listrik China yang memasuki pasar Indonesia sejak awal 2024.
Namun, penjualan kendaraan listrik sebenarnya masih belum mengalami kenaikan di mana penjualan jenis kendaraan ini masih terhambat oleh terbatasnya dukungan infrastruktur seperti stasiun pengisian listrik.
Di tengah infrastruktur yang secara bertahap berkembang, adopsi EV diperkirakan akan meningkat, yang pada gilirannya dapat mendongkrak pasar IPO untuk perusahaan EV.
Sektor telekomunikasi juga menjadi industri yang perlu diperhatikan dengan cermat menurut EY dalam waktu dekat, terutama sejak Starlink buatan Elon Musk debut resminya di Indonesia pada Mei 2024.
“Perkembangan ini meningkatkan persaingan di dalam sektor internet dan telekomunikasi, khususnya di kalangan pemain mapan,” tulis laporan EY. (ADF)