Adapun rincian pembayaran utang Krakatau Steel terdiri dari utang Tranche A sebesar Rp423,1 miliar (USD27,7 juta), Tranche B sebesar Rp6,5 triliun (USD430 juta), serta pembayaran pinjaman kepada Commerzbank AG sebesar Rp3,9 triliun (USD260 juta).
Sedangkan utang Tranche C sebesar USD1 miliar baru akan jatuh tempo pada 2025 dan 2027. Purwono mengatakan sejak dilakukannya restrukturisasi dan transformasi pada 2019, Krakatau Steel telah mencapai peningkatan kinerja yang signifikan.
Pada 2020 laba bersih perusahaan mencapai sebesar Rp351,3 miliar (USD23 juta), kemudian meningkat di 2021 menjadi sebesar Rp947 miliar (USD62 juta), dan Rp1,2 triliun (USD82 juta) di tahun 2022 (unaudited).