sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Krakatau Steel (KRAS) Sukses Resmikan Subholding Sarana Infrastruktur

Market news editor Shifa Nurhaliza
02/07/2021 10:08 WIB
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) akhirnya berhasil menuntaskan pembentukan Subholding Sarana Infrastruktur yang merupakan perusahaan hasil integrasi.
Krakatau Steel (KRAS) Sukses Resmikan Subholding Sarana Infrastruktur. (Foto: MNC Media)
Krakatau Steel (KRAS) Sukses Resmikan Subholding Sarana Infrastruktur. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) akhirnya berhasil menuntaskan pembentukan Subholding Sarana Infrastruktur yang merupakan perusahaan hasil integrasi dari beberapa anak perusahaan. Pembentukan subholding ini dilakukan dalam rentang waktu selama tiga bulan sejak bulan Maret 2021.

Subholding Sarana Infrastruktur ini merupakan perusahaan yang bergerak di bidang layanan kawasan industri terintegrasi dengan empat area utama yang terdiri dari kawasan industri, penyediaan energi, penyediaan air industri, dan pelabuhan. Adapun anak perusahaan yang bergabung adalah PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (PT KIEC ), PT Krakatau Daya Listrik (PT KDL), PT Krakatau Tirta Industri (PT KTI), dan PT Krakatau Bandar Samudera (PT KBS).

Direktur Utama KRAS, Silmy Karim mengatakan, Subholding Sarana Infrastruktur memiliki pondasi yang kuat secara finansial. Penggabungan empat perusahaan tersebut memiliki pendapatan Rp3,4 triliun dan nilai EBITDA sebesar Rp1 triliun pada tahun 2020 dan akan terus berkembang seiring dengan pertumbuhan kebutuhan kawasan industri di Indonesia.

Pada tahun 2020, terdapat puluhan perusahaan multinasional dan perusahaan domestik ternama telah berinvestasi dengan potensi pertumbuhan yang lebih besar di tahun mendatang. Beberapa industri itu diantaranya seperti Semen Indonesia, Holcim, Pupuk Indonesia, Posco, Nippon Steel, PT Timah, Asahimas, Lotte Chemical, Chandra Asri, Indofood, Charoen Pokphand, JAPFA, Astra Internasional, Indonesia Power, dan masih banyak lainnya.

"Dari pembentukan subholding ini diproyeksikan menghasilkan pendapatan hingga Rp7,8 triliun di lima tahun mendatang. Sementara untuk EBITDA diproyeksikan meningkat mencapai Rp2,2 triliun di tahun 2025," tutur Silmy.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement