sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

KSEI: Investor Pasar Modal RI Tembus 20,13 Juta SID pada 2025, Tumbuh 35 Persen

Market news editor Tim IDXChannel
24/12/2025 11:38 WIB
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat total Single Investor Identification (SID) mencapai 20,13 juta hingga akhir 2025.
KSEI: Investor Pasar Modal RI Tembus 20,13 Juta SID pada 2025, Tumbuh 35 Persen. (Foto Istimewa)
KSEI: Investor Pasar Modal RI Tembus 20,13 Juta SID pada 2025, Tumbuh 35 Persen. (Foto Istimewa)

IDXChannel – PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat total Single Investor Identification (SID) mencapai 20,13 juta hingga akhir 2025. Angka itu meningkat sekitar 35 persen dibandingkan posisi akhir 2024 yang berada di kisaran 14,8 juta.

Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat mengatakan, peningkatan jumlah SID tersebut mencerminkan semakin luasnya partisipasi masyarakat dalam industri pasar modal. Pertumbuhan ini tidak hanya berasal dari investor saham, tetapi juga didorong oleh peningkatan signifikan investor reksa dana dan Surat Berharga Negara (SBN), yang sebagian besar saling beririsan.

“Investor yang paling banyak adalah investor reksa dana, jumlahnya sekitar 18,99 juta SID. Sementara investor saham atau equity sekitar 8,5 juta SID, dan investor SBN sekitar 1,4 juta SID. Angka-angka ini tidak bersifat akumulatif karena saling beririsan, artinya sebagian investor saham juga tercatat sebagai investor reksa dana,” ujarnya dalam acara Media Luncheon di William's, Jakarta, Selasa (23/12/2025).

Menurutnya, lonjakan jumlah investor tersebut merupakan respons positif masyarakat terhadap berbagai upaya edukasi dan literasi pasar modal yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, semakin banyak masyarakat yang menyadari bahwa pasar modal menjadi salah satu alternatif investasi, baik melalui saham, surat utang, maupun reksa dana.

“Upaya untuk memperkenalkan industri pasar modal kepada masyarakat saat ini sudah direspons secara positif. Semakin banyak masyarakat yang menyadari bahwa salah satu pilihan untuk berinvestasi adalah melalui pasar modal, baik melalui instrumen saham (equity), surat utang, maupun reksa dana,” ujar Samsul.

Jika ditarik ke belakang, kata dia, pertumbuhan ini tergolong sangat signifikan. Sebab, pada akhir 2020, jumlah SID masih berada di kisaran 3,8 juta, sebelum akhirnya melonjak menjadi lebih dari 20 juta pada 2025.

Samsul menilai capaian tersebut menunjukkan adanya perubahan orientasi investasi masyarakat Indonesia, yang kini semakin terbuka dan aktif memanfaatkan pasar modal sebagai pilihan pengelolaan dana jangka panjang.

Penulis: Nasywa Salsabila

(Dhera Arizona)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement