“Upaya untuk memperkenalkan industri pasar modal kepada masyarakat saat ini sudah direspons secara positif. Semakin banyak masyarakat yang menyadari bahwa salah satu pilihan untuk berinvestasi adalah melalui pasar modal, baik melalui instrumen saham (equity), surat utang, maupun reksa dana,” ujar Samsul.
Jika ditarik ke belakang, kata dia, pertumbuhan ini tergolong sangat signifikan. Sebab, pada akhir 2020, jumlah SID masih berada di kisaran 3,8 juta, sebelum akhirnya melonjak menjadi lebih dari 20 juta pada 2025.
Samsul menilai capaian tersebut menunjukkan adanya perubahan orientasi investasi masyarakat Indonesia, yang kini semakin terbuka dan aktif memanfaatkan pasar modal sebagai pilihan pengelolaan dana jangka panjang.
Penulis: Nasywa Salsabila
(Dhera Arizona)