sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kurs Rupiah Menguat Terbatas di Pekan Perdana 2025 

Market news editor Anggie Ariesta
05/01/2025 13:45 WIB
Nilai tukar (kurs) rupiah pada sepekan perdagangan 2025 menguat terbatas terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (USD).
Kurs Rupiah Menguat Terbatas di Pekan Perdana 2025. Foto: MNC Media.
Kurs Rupiah Menguat Terbatas di Pekan Perdana 2025. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah pada sepekan perdagangan 2025 menguat terbatas terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (USD). Mengutip Bloomberg pada Minggu (5/1/2025), rupiah spot pekan ini ditutup naik 0,23 persen ke level Rp16.197 per USD dari sebelumnya Rp16.235 per USD di awal pekan. Adapun rupiah juga ditutup menguat tipis 0,006 persen dalam sehari pada perdagangan Jumat.

Sementara itu, rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) dalam sepekan juga ditutup naik 0,21 persen pada level Rp16.217 per USD dan berhasil menguat 0,12 persen secara harian.

Sejalan dengan penguatan rupiah, BI mencatat selama sepekan terakhir terjadi aliran modal asing masuk ke pasar keuangan Indonesia sebesar Rp1,08 triliun. Aliran modal asing itu masuk ke pasar saham, pasar Surat Berharga Negara (SBN).

Selama sepekan ini dana asing juga keluar dari BI melalui pasar Sekuritas Rupiah BI (SRBI). Secara rinci, dana asing yang masuk ke pasar saham sebesar Rp320 miliar, ke pasar SBN sebesar Rp1,94 triliun, serta keluar dari SRBI sebesar Rp1,17 triliun.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, Dolar AS masih memiliki potensi menguat karena pelaku pasar menantikan kejelasan terkait perang dagang, menjelang pelantikan Donald Trump pada 20 Januari mendatang. 

Di sisi lain, indeks dolar terus didukung perang yang memanas, baik di Timur Tengah maupun Eropa.

"Apalagi, bank sentral diekspektasikan hanya akan memangkas suku bunga dua kali tahun ini sebesar 50 bps, dan ada juga asumsi hanya 33 bps. Ekspektasi suku bunga tinggi bank sentral dalam menengah dan panjang, kemungkinan suram bagi rupiah," tulis Ibrahim dalam risetnya.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement