Capaian arus kas bersih dari aktivitas operasi tersebut memperkokoh perolehan kenaikan bersih arus kas dan setara kas Antam pada semester I 2021 yang mencapai Rp1,07 triliun, sehingga memperkokoh struktur keuangan Antam yang tercermin dari saldo kas dan setara kas pada semester I 2021 sebesar Rp5,12 triliun, tumbuh 70 persen dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp3,01 triliun.
Yulan menuturkan, pada tahun 2021, Antam berfokus pada strategi untuk mengembangkan basis pelanggan di dalam negeri, terutama pemasaran produk emas dan bijih nikel Antam, seiring dengan pertumbuhan tingkat penyerapan pasar dalam negeri.
Pada semester I 2021, total penjualan bersih Antam tercatat sebesar Rp17,28 triliun, meningkat 87 persen dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp9,24 triliun. Penjualan bersih domestik menjadi penyumbang capaian yang dominan sebesar Rp13,68 triliun atau 79 persen dari total penjualan bersih Antam.
"Berdasarkan segmentasi komoditas, penjualan produk emas menjadi kontributor terbesar terhadap total penjualan bersih sebesar Rp11,87 triliun (69 persen), disusul feronikel yang mencatatkan penjualan sebesar Ap2,59 tnisun (15 persen), bijih nikel sebesar Rp2,04 triliun (12 persen), serta segmen bauksit dan alumina sebesar Rp613,68 miliar (4 persen)," kata dia.
Pada tahun 2021, Antam berfokus dalam pengembangan basis pelanggan logam mulia di pasar dalam negeri. Hal tersebut seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berinvestasi emas serta pertumbuhan permintaan emas di pasar domestik.