“Meskipun kondisi pasar yang tidak menentu, kami tetap berkomitmen untuk mengoptimalkan kapasitas produksi, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi biaya,” kata Febriany.
Sejalan dengan penurunan pengiriman pada kuartal tersebut, beban pokok pendapatan INCO turun menjadi USD207,3 juta pada kuartal II-2024 dibandingkan kuartal I-2024 yang sebesar USD209,8 juta.
Penurunan total beban pokok pendapatan juga didukung oleh penurunan konsumsi bahan bakar dan batu bara, yang disertai dengan penurunan harga batu bara.
Volume produksi INCO pada kuartal II-2024 sedikit turun 9 persen dibandingkan kuartal I-2024. Hal itu seiring kegiatan pemeliharaan, yang sangat penting untuk operasi perseroan dalam jangka panjang.
Secara tahunan (yoy), produksi perseroan hanya sedikit lebih rendah sebesar 2 persen, yang menunjukkan konsistensi kinerja.
Selain itu, INCO melaporkan bahwa produksi pada semester I-2024 lebih tinggi 3 persen dibandingkan semester I-2023.