Sementara peso Filipina, rupee India, yuan China, dan dolar Singapura melemah terhadap the greenback.
Bersamaan dengan penguatan rupiah, indeks dolar AS (DXY) justru juga menguat ke titik 100,714 dengan kenaikan sebesar 0,19 persen.
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS melemah pada Jumat akhir pekan dipengaruhi Greenback yang mulai memangkas kerugian setelah data pengangguran mingguan AS turun 4 ribu ke level terendah sebesar 218 ribu.
"Laporan lain menunjukkan laba perusahaan meningkat pada kecepatan yang lebih kuat daripada yang diperkirakan sebelumnya pada kuartal II. Sementara produk domestik bruto tumbuh pada 3 persen yang tidak direvisi," kata Ibrahim dalam risetnya, Jumat (27/9).
Lebih lanjut, penguatan nilai tukar rupiah pada perdagangan Jumat bersamaan dengan rilis data produk domestik bruto (PDB) AS kuartal dua 2024 yang tetap secara tahunan serta penantian rilis data inflasi PCE AS periode Agustus 2024.