IDXChannel - Krisis properti yang membelit raksasa China, Evergrande Group, tampaknya belum akan berakhir. China Evergrande Group menerima perintah likuidasi dari pengadilan Hong Kong pada Senin (29/1/2024).
Melansir Bloomberg, keputusan ini dibacakan oleh Hakim Hong Kong Linda Chan. Diketahui, Evergrande kini menanggung hutang lebih dari USD300 miliar yang dipicu oleh utang di China.
Perusahaan ini akhirnya hanya bernilai USD275 juta pada hari Senin sebelum perdagangan sahamnya dihentikan dan turun lebih dari 99 persen dari puncaknya.
Perintah likuidasi ini memicu proses yang menakutkan untuk menimbulkan korban terbesar dari krisis properti yang menjungkirbalikkan perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut.
Petisi likuidasi sebelumnya diajukan pada Juni 2022 oleh Top Shine Global Limited dari Intershore Consult (Samoa) Ltd., yang merupakan investor strategis dalam platform penjualan online pembuat rumah tersebut.