Rencana restrukturisasi luar negeri Evergrande juga mencakup klaim utang sebesar USD14,7 miliar dari kewajiban luar negeri lainnya, menurut dokumen restrukturisasi tertanggal Maret 2023.
“Perusahaan belum menunjukkan bahwa ada tujuan yang berguna bagi pengadilan untuk menunda petisi “Tidak ada usulan restrukturisasi, apalagi usulan yang layak dan mendapat dukungan mayoritas kreditur.” tulis Hakim Chan dalam putusannya.
Keruntuhan Evergrande sejauh ini merupakan krisis terbesar dan telah menyeret pertumbuhan ekonomi China. Krisis ini juga menyebabkan tingginya angka gagal bayar (default) di kalangan pengembang properti di China. Likuidasi ini akan menjadi ujian bagi jangkauan hukum pengadilan Hong Kong di China, tempat sebagian besar aset Evergrande berada.
Dalam sidang, hakim Chan menunjuk Alvarez & Marsal Inc. – salah satu perusahaan konsultan restrukturisasi terbesar, yang dulunya juga menangani kebangkrutan Lehman Brothers Holdings Inc. – sebagai perusahaan likuidator yang mengawasi proses tersebut.
“Pasar akan sangat memperhatikan apa yang dapat dilakukan oleh likuidator setelah ditunjuk, terutama apakah mereka dapat memperoleh pengakuan dari salah satu dari tiga pengadilan China yang ditunjuk berdasarkan perjanjian tahun 2021 antara China dan Hong Kong. Likuidator akan memiliki kewenangan yang sangat terbatas untuk melakukan penegakan hukum atas aset-aset dalam negeri di China daratan jika mereka tidak dapat memperoleh pengakuan tersebut,” kata Lance Jiang, mitra restrukturisasi di bidang hukum tegas Ashurst.