"Sehingga perseroan dapat melakukan pembagian dividen tunai kepada pemegang saham. Namun hal tersebut masih bergantung pada diperolehnya persetujuan dari regulator dan pemegang saham perseroan," ujar dia, Jakarta, Jumat (26/4).
Rencana kuasi reorganisasi ini, diakui Dileep, akan dimintai persetujuan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang rencananya digelar pada 30 Mei 2024.
"Saat ini, selain rencana di atas, tidak ada informasi atau fakta penting lain yang material dan dapat memengaruhi harga saham perseroan, serta kelangsungan hidup perseroan," tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Dileep menjelaskan tentang rencana kuasi reorganisasi. Dipaparkannya, BUMI saat ini mencatatkan laba ditahan negatif sebesar USD2,35 miliar per akhir 2023.
“Berdasarkan peraturan, hal ini menghalangi Bumi untuk membayar dividen,” kata Dileep kepada IDXChannel.com, Selasa (23/4).