Selain itu, peningkatan juga terlihat pada produk reksadana ESG yang diterbitkan. Tahun 2020, baru ada lima produk reksadana, jumlahnya terus meningkat hingga pada semester pertama 2023 reksadana bertema ESG mencapai 21 reksadana.
Meningkatnya dana kelolaan utamanya dipicu oleh tingkat imbal hasil/return yang lebih tinggi dibanding reksadana non ESG.
"Sebagai contoh, imbal hasil Reksadana Indeks Mandiri FTSE Indonesia ESG yang kami luncurkan tahun lalu, mencatat tingkat return hingga lebih dari tujuh persen, bandingkan dengan kinerja IHSG yang justru minus (lima persen) pada periode yang sama," ujar pria yang akrab dipanggil Adi tersebut, di sela acara Konferensi CFA Society Indonesia ke-20, di Jakarta.
Reksadana Mandiri Indeks FTSE Indonesia ESG adalah reksadana pertama di Indonesia, yang menggunakan indeks FTSE Indonesia ESG sebagai acuan.
Keunggulan utama Reksadana Mandiri Indeks FTSE Indonesia ESG dibanding produk reksadana lain adalah, reksadana ini memberikan return/imbal hasil investasi setara dengan kinerja Indeks FTSE Indonesia ESG yang memiliki performa sangat baik.