Bahkan, pada periode book building yang berakhir 4 Juni 2023, terjadi kelebihan permintaan (oversubscribed) sebesar 3,74 kali. Dengan nilai penawaran mencapai Rp18,7 triliun dari target sebesar Rp5 triliun.
Merespon tingginya minat pelaku usaha dan investor terhadap aspek ESG, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku regulator berencana menerbitkan Peraturan OJK terkait Bursa Karbon dalam waktu dekat.
Bahkan, dalam keterangan resminya OJK optimistis bursa karbon dapat beroperasi pada tahun ini juga.
Makin maraknya instrumen pasar modal yang peduli terhadap ESG, sejalan dengan keinginan para profesional di bidang investasi yang tergabung dalam CFA Society Indonesia.
Ketua CFA Society Indonesia, Pahala N Mansury, menegaskan bahwa organisasi nirlaba yang dipimpinnya siap mendukung komitmen pemerintah untuk mencapai net zero emission (NZE) paling lambat pada 2060.
"Kami di CFA Indonesia berkomitmen mendukung NZE yang dicanangkan pemerintah, dengan mendorong peran aktif pelaku usaha dan publik. Kementrian BUMN juga mendorong terwujudnya peta jalan/road map untuk mendukung NZE," ujar Pahala, yang juga merupakan Wakil Menteri BUMN I, disela konferensi yang digelar CFA Society Indonesia. (TSA)