IDXChannel - Tekanan pada mata uang Asia sedikit mereda pada Rabu (27/11/2024) setelah mengalami penurunan tajam sehari sebelumnya akibat janji presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menaikkan tarif impor.
Namun, harga minyak mentah yang melemah masih memberikan tekanan pada beberapa pasar saham regional tersebut.
Mata uang dan pasar saham Asia sebelumnya tertekan akibat penguatan dolar AS setelah Trump berjanji menaikkan pajak impor dari China, Meksiko, dan Kanada. Meski demikian, indeks dolar (DXY) pada hari ini turun 0,07 persen menjadi 106,83.
Menurut Ahli Strategi Pasar di Krung Thai Bank, Poon Panichpibool, dolar AS kemungkinan tertekan oleh penguatan yen Jepang, yang baru-baru ini naik sebagai mata uang safe haven di tengah ketidakpastian geopolitik.
Yen menguat sekitar 0,7 persen, mencapai level tertinggi dalam hampir tiga pekan.