Namun dalam hal ini, para analis meragukan langkah tersebut bila tidak mendapat dukungan dari The Fed dan bank sentral lainnya, mengingat Bank of Japan merupakan satu-satunya yang berpegang pada kebijakan ultra-mudah di pasar negara maju.
Yen Jepang yang sensitif terhadap suku bunga menemukan pijakannya di sekitar level pertengahan 142 per dolar karena imbal hasil Treasury jangka panjang AS menghentikan kenaikannya di bawah level tertinggi hampir tiga bulan.
"Jika BOJ benar-benar ingin menghentikan penurunan JPY, maka mereka perlu membuat perubahan pada kebijakan ultra-mudah mereka," tulis Rodrigo Catril, ahli strategi di National Australia Bank, dalam Reuters, Senin (12/9/2022).
(DES/ Ribka Christiana)