sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Mau Dijual Anies, Delta Djakarta (DLTA) Raup Laba Fantastis Rp118,39 Miliar

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
02/08/2022 12:08 WIB
Upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjual saham PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) masih tertahan menyusul penolakan di tingkat dewan.
Mau Dijual Anies, Delta Djakarta (DLTA) Raup Laba Fantastis Rp118,39 Miliar (Foto: MNC Media)
Mau Dijual Anies, Delta Djakarta (DLTA) Raup Laba Fantastis Rp118,39 Miliar (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjual saham PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) masih tertahan menyusul penolakan di tingkat dewan. Diketahui, program penjualan saham DLTA telah digulirkan sejak kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan.

Di tengah ketidakpastian tersebut, produsen minuman beralkohol itu justru mencatatkan kinerja positif setelah mampu meraup laba bersih senilai Rp118,39 miliar di Semester I/2022. Laba ini meningkat 25,86 persen dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp94,05 miliar.

Kenaikan laba tak terlepas dari pertumbuhan penjualan yang mencapai total Rp384,52 miliar di paruh pertama tahun ini. Realisasi itu naik 24,02 persen dari semester awal tahun lalu di angka Rp310,04 miliar.

Pasar domestik menjadi penopang pemasukan DLTA dengan mencatatkan penjualan sebesar Rp415,42 miliar -setelah dikurangi cukai-, sedangkan pasar ekspor memberi pendapatan sebesar Rp31,35 miliar. Adapun terdapat potongan penjualan sebesar Rp31,35 miliar.

Seiring terjadinya inflasi, bahan baku produksi yang digunakan mengalami kenaikan. Alhasil, hal tersebut menggembungkan biaya pokok penjualan menjadi total bersih senilai Rp114,02 miliar. Selain produksi, biaya promosi dan distribusi juga mengalami kenaikan.

Perseroan mengeluarkan ongkos Rp20,38 miliar untuk gaji dan tunjangan, serta Rp1,99 miliar untuk biaya jasa profesional. Sementara pajak penghasilan yang menjadi tanggung jawab perseroan adalah sebesar Rp32,98 miliar. Demikian laporan keuangan DLTA di keterbukaan informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Selasa (2/8/2022).

Per 30 Juni 2022, DLTA mencatatkan total aset senilai Rp1,41 triliun, alias lebih tinggi 8,08 persen dari akhir 2021 senilai Rp1,30 triliun. Kewajiban pembayaran utang atau liabilitas perseroan membengkak 76,31 persen menjadi Rp526,38 miliar, dari akhir tahun lalu sebesar Rp298,54 miliar.

Direktur Keuangan DLTA Alan DV Fernandez menjelaskan kenaikan kewajiban dipicu adanya kenaikan utang dividen. "Sehubungan dengan deklarasi dividen perusahaan pada 15 Juni 2022," kata Alan dalam keterangan resminya.

Selain itu, modal atau ekuitas perseroan menyusut 12,08 persen menjadi Rp888,13 miliar. Hingga akhir Juni 2022, DLTA menggenggam kas dan setara kas sebesar Rp880,64 miliar, lebih tinggi 2,57 persen dari Juni tahun lalu.
 
(DES)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement