"Kalau saya lihat dari perspektif fundamental dan perspektif pasar saat ini, kita lihat dari sisi valuasi terlebih dahulu di mana harga yang dipatok kemarin kan Rp188 untuk MDLA. Kalau kita lihat secara kinerja perusahaan relatif baik dari segi pendapatan naik," ujar Hendri dalam program Market Buzz IDX Channel, Selasa (15/4/2025).
Lebih lanjut, Hendri memaparkan, dengan harga IPO tersebut dan jumlah saham yang beredar sebanyak 16 miliar, rasio Price to Earnings (PE) MDLA berada di level 7,7 kali. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata PE perusahaan sejenis, seperti Prodia yang bisa mencapai 20 kali.
"Di mana hal ini bisa dikatakan relatif lebih murah dibandingkan perusahaan sejenis, seperti Prodia dan sebagainya di mana kisaran sampai 20 kali untuk PE-nya," tutur Hendri.
Selain itu, rasio Price to Book Value (PBV) MDLA yang masih di bawah 1 juga mengindikasikan bahwa harga saham saat IPO belum mencerminkan nilai buku aset perusahaan secara penuh.