Namun dalam sepekan, harga minyak mentah berjangka WTI dan Brent masih mengalami tekanan.
Pekan lalu, kedua kontrak berjangka tersebut membukukan penurunan mingguan tertajam dalam tiga bulan karena investor mempertimbangkan lemahnya data pekerjaan Amerika Serikat (AS) dan sinyal penurunan suku bunga The Federal Reserve (The Fed).
Minyak mentah berjangka WTI dan Brent menguat memperpanjang kenaikan dari sesi sebelumnya karena perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas tampaknya terhenti. Israel juga terus melanjutkan serangan di kota Rafah di Gaza selatan setelah sebelumnya memberi instruksi untuk mengosongkan kota tersebut.
Pada Senin, Hamas menyetujui proposal gencatan senjata yang diajukan oleh mediator, namun Israel mengatakan persyaratan tersebut tidak memenuhi tuntutannya.
Sebelumnya, konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah telah mendukung harga minyak di tengah kekhawatiran bahwa hal tersebut dapat mengganggu pasokan minyak mentah dari wilayah tersebut.