Di tahun tersebut, saham KAEF ikut terkerek 51,76 persen secara year to date (YTD).
Pandemi Melandai, Saham Farmasi Redup
Di tahun 2022, harga saham sektor farmasi meredup di tengah melandainya Covid-19. Berbanding terbalik dengan tahun lalu, KAEF mencatat pertumbuhan kinerja saham negatif secara YTD di tahun ini sebesar minus 53,81 persen.
Merosotnya harga saham KAEF seiring dengan menurunnya kebutuhan produk kesehatan pasca pandemi. Selain itu, menurunnya kinerja saham KAEF di tahun ini sejurus dengan menurunnya kinerja keuangan emiten farmasi ini.
Adapun pada 2022, pendapatan bersih KAEF terkontraksi sebesar -1,73 persen.
Dilansir dari laporan keuangannya, pendapatan bersih emiten ini turun menjadi Rp2,26 triliun di triwulan pertama tahun ini. Adapun di periode yang sama di tahun sebelumnya, pendapatan bersih KAEF mencapai Rp2,3 triliun.
Selain pendapatan bersih, KAEF juga mengalami penurunan laba bersih pada Triwulan I-2022. Sebagaimana dikutip dari laporan keuangannya, laba bersih emiten farmasi ini menurun sebesar 66,64 persen di Triwulan I-2022 menjadi Rp5,76 triliun.