Direktur & Corporate Secretary BUMI, Dileep Srivastava mengatakan kinerja triwulan pertama tahun ini merupakan hasil dari optimalisasi produksi sejalan dengan menurunnya pandemi Covid-19.
"Terlepas dari kondisi pandemi saat ini yang berdampak pada sektor, BUMI tetap dapat menjaga kegiatan operasional yang mendekati normal. BUMI berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan," kata Dileep dalam keterangan resminya, Selasa (31/5).
Menurut Dileep, hujan deras dan efek La Nina di area pertambangan berimbas pada penurunan produksi tiga bulan pertama tahun ini sebesar 16% menjadi 16,3 metrik ton (MT), dibandingkan 19,3 MT pada periode yang sama di tahun 2021.
Kendati demikian, harga jual rata-rata meningkat 59% dari USD53,1/t di kuartal I/2021 menjadi USD84,5/t di kuartal I/2022.
"Peningkatan ini sejalan dengan pemulihan harga batu bara global dan tren bullish saat ini yang dipicu oleh ketidakseimbangan pasokan dan telah membawa harganya ke level tertinggi dalam 10 tahun," lanjutnya.