Royal Dutch Shell Plc, produsen minyak terbesar di Teluk Meksiko AS, telah membatalkan pengiriman kargonya di pasar ekspor menyusul kerusakan sejumlah fasilitas perusahaan.
Namun, masih terdapat sejumlah instalasi pengeboran (rig) yang mulai aktif di AS dalam sepekan terakhir. "Ada indikasi produksi meningkat dalam beberapa pekan mendatang," tandas perusahaan industri minyak bumi, Baker Hughes.
Di luar dari dampak badai tropis, perhatian pasar pekan ini akan tertuju pada potensi revisi prospek permintaan minyak dari Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) dan Badan Energi Internasional (IEA).
OPEC diprediksi bakal merevisi prospek permintaan minyak untuk 2022, menurut sebuah sumber yang tidak disebutkan namanya.
(SANDY)