Sementara itu, emiten milik Happy Hapsoro, PT Singaraja Putra Tbk (SINI), mencatat kenaikan 471,43 persen, didorong oleh kontrak tambang batu bara senilai Rp12 triliun yang dikelola anak usahanya. Emiten lain, seperti PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), naik 92,91 persen berkat rencana ekspansi dan IPO anak usaha.
Dari sektor pertambangan, saham PT Petrosea Tbk (PTRO) milik Prajogo Pangestu melonjak 426,19 persen. Perolehan kontrak besar, penerbitan obligasi senilai Rp1,5 triliun, dan rencana stock split menjadi motor penggerak utama.
Emiten lain dalam Grup Barito, seperti TPIA dan BREN, juga mencatat pertumbuhan masing-masing 43 persen dan 24 persen.
Grup Sinarmas turut bersinar, dengan saham DSSA naik 362,50 persen dan GEMS 83,19 persen. Sementara itu, PT Pantai Indah Kapuk Dua (PANI) milik Aguan bersama Grup Salim mencatatkan kenaikan 227 persen setelah private placement senilai Rp6,5 triliun.
Aksi korporasi serupa juga terjadi pada emiten milik konglomerat lain, seperti BRMS milik Grup Bakrie dan Grup Salim yang naik 104 persen usai menemukan cadangan emas baru, serta KPIG dari Grup MNC yang melonjak 140 persen berkat divestasi aset.