BRI Danareksa mencatat, konglomerasi memiliki akses pembiayaan yang kuat dan berpotensi melakukan aksi korporasi seperti merger dan akuisisi (M&A) ke depan.
“Pendekatan umum dari kapitalisasi pasar konglomerasi dan likuiditas sahamnya (di luar inklusi indeks) adalah akses terhadap pembiayaan dan aktivitas merger serta akuisisi (M&A),” kata analis BRI Danareksa.
“Kami memperkirakan lebih banyak aksi korporasi konglomerasi akan terus berlangsung pada tahun fiskal 2025,” ujar analis BRI Danareksa.
Sementara, pengamat pasar modal Michael Yeoh mengatakan, saham-saham konglomerat sering menjadi primadona ketika pasar modal mengalami kejenuhan.
Hal ini dikarenakan sebagian besar pemegang sahamnya adalah pemilik perusahaan, serta aksi korporasi yang dilakukan sering menjadi alasan bagi investor untuk berinvestasi.