Menurut Helmy, penurunan indeks dolar diharapkan membawa dampak yang positif pada kestabilan rupiah, ditambah Bank Indonesia secara mengejutkan juga melakukan pemangkasan suku bunga.
"Di mana awalnya para investor itu memandang 'wah ini akan membawa dampak yang boleh dibilang pelemahan rupiah akan berlanjut', tapi nyatanya dengan dua perkembangan besar ini, pelemahan dolar indeks dan juga penguatan yuan akan menjadi faktor penetral yang benar-benar kita butuhkan," kata Helmy.
BRIDS memproyeksi mata uang garuda terus bergerak positif hingga meninggalkan level Rp16 ribu per USD di akhir 2025.
"Jadi ya tentunya yang kita pandang boleh dibilang yang angka-angka positif bisa sekitar mungkin di bawah Rp16 ribu sampai dengan Rp16.100 gitu ya,” kata Helmy.
(NIA DEVIYANA)