sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Menilik Proyeksi Laba Bersih Adaro Andalan (AADI) di 2025

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
17/03/2025 13:06 WIB
Menilik proyeksi laba bersih PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) di 2025 dari Analis. Naik atau turun?
Menilik Proyeksi Laba Bersih Adaro Andalan (AADI) di 2025 (foto mnc media)
Menilik Proyeksi Laba Bersih Adaro Andalan (AADI) di 2025 (foto mnc media)

IDXChannel - Laba bersih PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) diproyeksi turun pada 2025. Terdapat faktor yang mempengaruhi, termasuk estimasi penurunan volume penjualan seiring fluktuasi harga batu bara.

Analis KB Valbury Sekuritas, Laurencia Hiemas mencatat, potensi koreksi laba bersih sebesar 16,7 persen menjadi USD1 miliar pada 2025, dari realisasi laba AADI sebesar USD1,2 miliar pada 2024.

Hal ini disebabkan oleh estimasi penurunan pendapatan dan EBITDA perusahaan, seiring dengan langkah manajemen memasang target volume penjualan batu bara yang lebih rendah dari realisasi tahun sebelumnya.

Manajemen AADI menargetkan volume penjualan batu bara sebesar 65-67 ton di 2025. Sementara realisasi volume penjualan batu bara AADI mencapai 68,06 juta ton pada 2024, mencakup 65,85 batu bara termal, dan 2,21 juta ton batu bara metalurgi.

Kendati demikian, margin EBITDA AADI tetap diproyeksikan stabil di level 29-30 persen. Laurence menilai, AADI memiliki fundamental perusahaan dalam mengelola struktur biaya dan efisiensi operasional. 

"Margin EBITDA diperkirakan sedikit meningkat dibandingkan tahun sebelumnya," kata Laurence dalam risetnya, Senin (17/3/2025).

Sementara itu, proyeksi belanja modal (capex) AADI pada 2025 dipatok sebesar USD300 juta, yang akan difokuskan pada pengembangan infrastruktur logistik dan ekspansi PT Kaltara Power Indonesia (KPI).

Investasi strategis pada infrastruktur pendukung, kata Lauren, diharapkan dapat menopang kinerja jangka panjang.

Di sisi lain, KB Valbury Sekuritas mengestimasi dividen payout ratio (DPR) AADI sebesar 50 persen, sehingga dinilai menjadi salah satu emiten batu bara yang menarik.

Adapun target saham AADI dipatok sebesar Rp10.500, seiring fluktuasi harga batu bara global yang dinilai menjadi faktor utama valuasi perusahaan.

Setiap perubahan 10 persen terhadap harga batu bara, sambung Lauren, dapat menggeser valuasi saham AADI ke rentang Rp8.800 hingga Rp12.100 per saham. 

“Untuk valuasi, kami menerapkan kelipatan rasio price atau earning (P/E) 5,0x, berdasarkan rata-rata perusahaan sejenis, yang menghasilkan estimasi nilai wajar terhadap AADI sebesar Rp10.500 per saham,” kata Lauren.

(Fiki Ariyanti)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement