“Melalui transformasi digital ini, kami berupaya agar sektor pertambangan mampu menjadi tulang punggung untuk kemajuan bangsa,” katanya melalui keterangan resmi, Kamis (11/12/2025).
Digitalisasi disebut mampu meningkatkan produksi batu bara hingga 10-20 persen. Langkah ini sekaligus memperkuat rencana Grup MIND ID untuk meningkatkan produksi dari 41 juta ton menjadi 100 juta ton demi memenuhi kebutuhan energi dan program hilirisasi nasional.
Pria menjelaskan, melalui CiSEA, Bukit Asam saat ini mengoperasikan lebih dari seratus modul digital yang digunakan lebih dari tujuh ribu pengguna internal, dengan tingkat pengumpulan data mencapai tujuh puluh persen dari aktivitas operasional. Sistem tersebut telah mengintegrasikan jaringan sensor, peralatan otomatis, pemantauan alat berat, hingga analitika berbasis machine learning untuk mengendalikan proses produksi secara lebih presisi, termasuk perencanaan tambang dan pemantauan emisi.
Pendekatan digital juga memperkuat tata kelola lingkungan, mulai dari pemantauan kualitas air, rehabilitasi lahan, hingga pengendalian area operasional. Seluruh proses dipastikan mengikuti prinsip good mining practice melalui otomatisasi dan transparansi data.
“Kami tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga membangun landasan pertambangan yang lebih bertanggung jawab dan modern,” ujarnya.
(Rahmat Fiansyah)