"Timur Tengah tidak akan pernah meninggalkan kita sendirian, dan peristiwa terakhir yang berani dan mengejutkan ini adalah sesuatu yang hanya terbayang dalam film fiksi ilmiah dan James Bond," tulis PVM Oil Associates, dikutip MT Newswires, Rabu (18/9).
Kekhawatiran terhadap pasokan tetap ada karena ekspor Libya terganggu di tengah perebutan kekuasaan antara dua pemerintahan yang bersaing.
Namun, produksi di Teluk Meksiko sebagian besar telah pulih setelah platform-platform memulai kembali produksi pasca Badai Francine, dengan regulator lepas pantai AS pada Selasa melaporkan hanya 0,1 juta barel per hari yang masih terhenti, turun dari hampir 0,8 juta barel pekan lalu. (Aldo Fernando)