Optimistis ini didukung hasil ekspor otomotif yang solid dengan 21 perusahaan otomotif dalam negeri memiliki kapasitas 2,35 juta unit per tahun.
Penjualan Otomotif Diproyeksi Flat di 2024
"Kami mengestimasikan penjualan otomotif di 2024 akan relatif flat, karena dilihat secara monthly sales telah mencapai high base level di 2022-2023," ujar Andhika.
"Kami mengantisipasi penurunan penjualan pada kuartal I-2024 yang disebabkan oleh kontestasi Pemilu 2024, namun akan kembali naik secara gradually pada kuartal II-2024 menyusul telah rampungnya Pemilu 2024 serta peningkatan konsumsi saat festive season dan Idul Fitri," sambungnya.
Andhika memproyeksikan, Bank Indonesia (BI) berpotensi untuk menurunkan suku bunga acuannya di semester II-2024 yang akan diharapkan dapat meningkatkan penjualan otomotif.
"Namun perlu diwaspadai, percepatan peralihan ekosistem ramah lingkungan menjadikan produk EV semakin agresif untuk merebut pangsa pasar kendaraan ICE di Indonesia yang didukung oleh pemerintah melalui beberapa skema fiskal," paparnya.
Serangan Kendaraan Listrik
Dominasi EV semakin terasa di global setelah BYD yang sukses men-takeover penjualan Tesla di China, bahkan pertumbuhan penjualan EV Global di 2023 tercatat tumbuh 31,0% YoY (ICE Global: +11,5% YoY), menurut riset Rho Motion penjualan EV 2024 diperkirakan bertumbuh ~30%.
Andhika menerangkan, China merupakan kiblat dari industri EV, di mana saat ini populasi mobil listrik di Negeri Tirai Bambu itu mencapai ~30% dari total populasi mobil seluruh dataran China.