IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, terdapat penurunan harga unit karbon di Bursa Karbon atau IDXCarbon sebesar 24 persen sejak transaksi perdana saat peluncuran hingga akhir paruh pertama 2024.
Harga karbon saat ini Rp58.800 per 1 unit karbon. Harga tersebut turun 23,63 persen jika dibandingkan harga penutupan (closed price) pada 26 September 2023 sebesar Rp77.000 per 1 unit karbon (harga pembukaan Rp69.600 per 1 unit karbon).
“Closing price saat pembukaan adalah Rp77.000, saat ini Rp58.800 ya, ada penurunan sekitar 24 persen,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Inarno Djajadi di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Senin (12/8).
Sebagai catatan, 1 unit karbon setara 1 ton karbondioksida ekuivalen (tCO2e). Unit karbon di IDXCarbon berbentuk Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK). Melalui 2 project penurunan emisi, unit SPE-GRK di Pasar Reguler terkelompok dalam Indonesia Technology Based Solution (IDTBS).
Saat ini, terdapat 3 proyek penurunan emisi dari perusahaan. Data IDXCarbon mencatat, 2 proyek yang menginisiasi penerbitan sertifikat karbon adalah PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) melalui proyek Lahendong Unit 5 dan 6, serta PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), melalui proyek PT PJB UP Muara Karang.
Pada 8 Juli 2024, IDXCarbon mencatatkan SPE-GRK atas proyek Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Air Minihidro (PLTM) Gunung Wugul milik PT PLN Indonesia Power dengan nomor SPE-10-PR-X-2023-16887. Jumlah unit karbon yang dicatatkan adalah sebesar 1.598 tCO2e untuk vintage 2021 dan 11.334 tCO2e untuk vintage 2022.
(Fiki Ariyanti)