Menurut catatan IDX Channel, RUPSLB BUKA tersebut dilakukan tak lebih dari 5 bulan setelah BUKA listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Agustus 2021, sebagai emiten startup pertama yang go-public.
Dalam perubahan itu, sejumlah detailnya adalah 33 persen digunakan untuk modal kerja BUKA; 34 persen untuk modal kerja entitas anak; dan 33 persen digunakan untuk pertumbuhan usaha BUKA dan/atau entitas anak, baik yang saat ini sudah ada atau yang akan ada.
OJK mencatat per 30 Juni 2024, BUKA masih menyimpan sisa dana IPO senilai Rp9,8 triliun. Dana ini tidak diam, karena BUKA telah menempatkan seluruhnya sebagai instrumen investasi.
Detailnya, Rp900 miliar untuk Deposito dan Giro, sedangkan sisanya Rp8,9 triliun ditempatkan pada obligasi pemerintah.
(DESI ANGRIANI)