Keterbatasan fisik ini terlihat jelas ketika Arab Saudi, eksportir minyak terbesar di dunia, mengumumkan harga yang sedikit lebih tinggi untuk penjualan minyak mentah April ke Asia.
Sementara itu, Tiongkok mengumumkan target pertumbuhan ekonomi 2024 sekitar 5%, meskipun kurangnya rencana stimulus besar-besaran untuk meningkatkan perekonomiannya yang sedang kesulitan menimbulkan kekhawatiran akan lesunya permintaan minyak.
"Pasar secara khusus berharap melihat ekspansi fiskal lebih lanjut untuk membantu memenuhi target pertumbuhan,” kata Tony Sycamore, analis IG di Sydney.
(DES)