Di pasar global, imbal hasil US Treasury (UST) 10 tahun melemah ke sekitar 4,06 persen, sementara tenor 2 tahun naik tipis ke 3,56 persen.
Helmy menilai pergerakan ini mempersempit spread 2–10 tahun dan mencerminkan perubahan ekspektasi pasar atas kebijakan Federal Reserve ke depan.
Pada sisi nilai tukar, indeks dolar AS (DXY) turun ke 97,8. Rupiah tercatat menguat 0,3 persen ke posisi Rp16.380 per dolar AS, seiring intervensi berkelanjutan dari Bank Indonesia.
"Risiko kredit Indonesia juga menunjukkan perbaikan dengan penurunan credit default swap (CDS) tenor 5 tahun menjadi 69 basis poin," tutur dia.
Di pasar saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,2 persen secara mingguan pada pekan kedua September.
Investor asing mencatatkan net sell sekitar Rp6 triliun, sehingga akumulasi outflow bulan berjalan menjadi Rp9,9 triliun, dengan total outflow tahun berjalan mencapai Rp44,2 triliun.