Selain itu, perseroan melakukan penyesuaian struktur organisasi agar lebih ramping sejalan dengan kebutuhan bisnis dan kondisi industri saat ini.
INAF juga menargetkan penurunan kerugian yang lebih signifikan melalui konsistensi penerapan efisiensi, optimalisasi pendapatan, serta penataan kewajiban secara berkelanjutan.
"Sejalan dengan upaya tersebut, struktur organisasi perseroan turut dirampingkan agar lebih agile dan selaras dengan kebutuhan bisnis saat
ini," katanya.
Adapun pendapatan INAF turun 2,99 persen year-on-year (YoY) dari Rp137,87 miliar ke posisi Rp133,73 miliar per 30 September 2025. Penurunan pendapatan sejalan dengan melemahnya penjualan obat dan alat kesehatan perseroan.
Pada segmen obat, INAF hanya meraup Rp72,81 miliar turun 2,90 persen dan segmen alat kesehatan Rp60,91 miliar atau turun 3,10 persen.