sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pasar Global Bersiap Hadapi Dampak Meluasnya Konflik di Timur Tengah.

Market news editor Febrina Ratna
16/10/2023 06:48 WIB
Konflik di Timur Tengah antara Israel-Hamas mempertajam fokus investor global pada meningkatnya risiko geopolitik di pasar keuangan.
Pasar Global Bersiap Hadapi Dampak Meluasnya Konflik di Timur Tengah. (Foto: MNC Media)
Pasar Global Bersiap Hadapi Dampak Meluasnya Konflik di Timur Tengah. (Foto: MNC Media)

S&P 500 (.SPX) turun 0,5% pada hari Jumat. Aset-aset safe-haven melihat pembelian emas naik lebih dari 3% pada hari Jumat dan dolar AS menyentuh level tertinggi satu minggu.

Bernard Baumohl, kepala ekonom global di The Economic Outlook Group di Princeton, New Jersey, memproyeksi konflik yang meluas juga kemungkinan akan menyebabkan inflasi dan sebagai produk sampingannya, suku bunga di seluruh dunia semakin meningkat.

Dia melanjutkan, meskipun inflasi dan suku bunga di negara-negara lain kemungkinan akan meningkat dalam skenario terburuk ini, Amerika Serikat bisa menjadi pengecualian karena investor asing mengalirkan modal ke tempat yang mereka anggap sebagai tempat berlindung yang aman selama konflik global, kata.

“Suku bunga bisa turun. Perkirakan dolar akan menguat," ujarnya.

Di Eropa, para ekonom mengatakan kemungkinan kenaikan suku bunga Bank Sentral Eropa masih tinggi. Perang antara kelompok Islam Hamas dan Israel menimbulkan salah satu risiko geopolitik paling signifikan terhadap pasar minyak sejak invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu.

“Jika perang Ukraina mengajarkan kita sesuatu, maka kita tidak boleh meremehkan dampak geopolitik,” kata ekonom Eropa Nomura, George Moran, dalam podcast bank tersebut minggu depan.

Pasar energi lainnya dapat terkena dampaknya, seperti yang terlihat dalam perkembangan terkini seperti Chevron (CVX.N) yang menghentikan ekspor gas alam melalui pipa bawah laut utama antara Israel dan Mesir. Kenaikan harga minyak sepertinya tidak akan berdampak signifikan terhadap harga gas atau belanja konsumen AS, kata para analis.

Namun situasinya perlu dipantau, kata Jack Ablin, kepala investasi di Cresset Capital. “Jika tiba-tiba produksi minyak berkurang atau transportasi minyak terganggu maka hal ini tentu akan menimbulkan masalah tidak hanya bagi perekonomian tetapi juga pasar,” katanya.

Minyak, saham perusahaan minyak dan komoditas pada umumnya dan emas pada khususnya dapat berfungsi sebagai lindung nilai yang efektif bagi investor, kata Ablin.

(FRI)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement